dijalani sendiri

Baru-baru ini aku merasa, bahwa apa yang aku rasa mulai muncul lagi. Dikemas dengan kisah yang lebih menarik hingga tampilannya mulai dinanti. Sebenarnya aku gak mau merasakan lagi. Gak enak mestinya, seakan aku gak kreatif karma mengulang kisah yang sama. Masak iya harus berakhir dengan ending yang sama pula. Memang aku bisa menentukannya, karena aku yang menjalani cerita ini. Tapi tetap bergantung pada keputusan sang sutradara hidup. Namun jiwaku kala berontak demi menahan maksud.

Aku sering bertanya tentang keyakinan untuk rasa yang dia tawarkan agar aku mampu melakoninya. Tapi entah mengapa dia tak bisa memberikan jawaban yang aku nanti untuk hatiku. Pengharapan yang terus dia berikan padaku bagai oase dalam gurun gersang. Terkadang muncul lalu menghilang. Aku sudah memakluminya atau aku sudah terbiasa untuk merasakan dia bagai angin sore hari. Menyejukkan tapi terkadang kedatangannya tak selalu dinanti.

Aku tak ingin merasakannya lagi. Entah..jenuh rasanya, mengulang kisah dengan ending yang sama. Diharapkan tapi tak bisa diandalkan.hahahahahahhahah perasaan apa ini???aku terus bertanya pada bulan tapi tetap saja dia terdiam tanpa jawab yang pasti. Kenapa seperti ini??apa memang sikapku yang terus mengeras dan terlalu kaku menjalani hidup. Ah gak juga..yang aku mau simple dan sewajarnya saja berjalan apa adanya…yang natural ngunu kan lebih indah berjalan dengan sewajarnya tanpa ada pengawetnya..

Jangan dikira terlalu mendramatisir…hahahhahhaha hidup ini masih indah untuk dijalani sendiri…
(pada saat ini)

_^,